Isnin, Ogos 17, 2009

Doa itu tidak pernah lekang dari mulut seorang aku yang merasakan teramat kerdil menumpang di bumi ciptaanNya. Atas dasar apa untuk aku lupa kepada-Nya. Tidak! Dia segala-galanya bagiku. Dialah ujud memujukku agar tenang ketika dalam gundah gulana. Dialah cinta yang menerangi ketika aku menemukan cinta yang pernah membutakan aku dalam celik. Dialah pelindung di saat gempa dunia menggegar isinya meruntuh konkrit tinggi di laman bumi. Dialah yang Maha mendengar segala rintihan yang berirama tragis. Dialah mengkabul doa orang-orang yang sering menyebut kebesaranNya. Dialah yang Maha Agung, Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Di tirai gelap malam, deruan injin-injin sesekali membingit desir telinga. Mata ini terus menujah lewat PC yang terkankang di sisi katil yang menjadi teman tidurku. PC menjadi teman untuk aku menitis calitan di dadanya. Putihnya kulakari dengan rintihan demi rintihan yang terpendam. Memang ada gusar di jiwa. Takut-takut, aku terus menutup mata tanpa bangun menikmatan alam ini lagi. Kalau-kalau, sebentar lagi atau ketika nyenyakku, Dia menjemputku. Ya Allah dengan izinmu, panjangkan umurku, agar aku bisa menunaikan permintaan terakhir aruah ayahku. Hanya Kau yang Maha Mengetahui segala yang tersirat dan tersurat dalam hatiku. Hanya Kau Ya Allah yang bisa memakbul impian terakhirku sebelum mataku terus tertutup rapat diulit mimpi menyelami dasar barzakh. Ku mohon pimpinanMu menuju jalanMu yang benar dan hakiki.
Bingkisan ini mungkin yang terakhir atau bingkisan terawal, yakni ada pengakhirannya. Mudah-mudahan diperkenankan segala doaku dan dipermudahkan untuk aku menunaikan permintaan terakhir orang yang tersayang, pun dengan izin Allah SWT. Andai esok masih ada, biarlah hari-hari terakhirku bersama ibu dan keluarga yang jauh di seberang laut cina selatan. Panjangkan usiaku, agar aku bisa menikmati saat-saat terakhir bersama yang tercinta. Ruang masa ibarat emas ini, adalah kilauan bintang yang bergemerlapan membibit di bibir-bibir pencintanya. Selamat tidur mataku.....

Tiada ulasan: